Batik Tasik

Posted by handycraft on 09.17

Batik tasik hasil para perajin di Kota Tasikmalaya saat ini laku keras di pasaran. Sudah sekitar dua bulan terakhir permintaan batik tasik meningkat sehingga perajin batik tidak mampu menyiapkan stok karena produknya habis terjual dengan cepat.

Semakin seringnya perajin batik ikut pameran, minat desainer dan tokoh publik mengenakan pakaian batik, dan kebijakan pemerintah daerah terkait dengan seragam batik disebut sebagai penyebabnya.

Perajin batik di Jalan Ciroyom, Kota Tasikmalaya, Enok, Selasa (27/5), mengatakan, peningkatan permintaan batik terjadi dalam dua bulan terakhir. Akibatnya, produksi batik yang semula 60 kodi dalam sebulan kini meningkat dua kali lipat.

"Sekarang para pekerja bekerja siang malam. Perajin pun rebutan mencari pekerja untuk membuat batik cap dan tulis. Sekarang sudah susah memproduksi batik untuk persediaan karena sibuk mengerjakan pesanan," kata Enok.

Perempuan usia 50 tahun yang juga pemilik Agnesa Batik itu berpendapat, meningkatnya permintaan batik karena sekarang semakin banyak tokoh publik, seperti artis, memakai batik dan tampil di layar televisi. Di samping itu, kebijakan pemerintah daerah yang menginstruksikan agar pegawai negeri sipil mengenakan pakaian batik setiap hari Jumat ikut mendorong meningkatnya permintaan.

Dewi Ratnasari dari bagian pemasaran Batik Indah, mengatakan, meningkatnya permintaan batik tasik kali ini disebabkan semakin seringnya perajin mengikuti ajang promosi di berbagai daerah. Dengan cara seperti itu nama batik tasik semakin dikenal masyarakat.

Sejak permintaan meningkat, Dewi yang biasa memproduksi batik serat itu pun meningkatkan produksinya. Jika pada hari-hari biasa hanya memproduksi 1-1,5 kodi dalam sebulan, kini ia bisa memproduksi hampir 30 kodi sebulan.

Belum bisa ditiru

Sekretaris Koperasi Mitra Batik Iing Tasdikin menyatakan, minat desainer terkenal untuk merancang busana berbahan kain batik ikut mendongkrak pamor batik, termasuk batik tasik. "Batik ini merupakan kain yang belum bisa ditiru oleh China," ujar Iing.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya Tantan Rustandi, terdapat 26 unit usaha batik di Kota Tasikmalaya. Unit usaha ini mampu menyerap sekitar 350 tenaga kerja. Tantan mengungkapkan, potensi usaha batik di Tasikmalaya sesungguhnya besar, bahkan lebih besar dibandingkan dengan daerah lain di wilayah Priangan Timur. Sayang, selama ini dari sisi pemasaran dan promosi batik tasik masih kalah. (adh)